Sabtu, 27 September 2014

review video

Pada video yang ditampilkan pada kelas Pengantar Rekayasa Desain 24 September 2014 yang lalu, menampilkan tentang perkembangan teknologi pada tahun 2020.Pada video tersebut kita diperlihatkan akan seperti apa kira-kira perkembangan teknologi pada tahun 2020. Kita diperlihatkan tentang pengembang robot seperti manusia yang mempunya perasaan, robot untuk membantu pekerjaan rumah seperti memasak.

Tentu banyak manfaat yang kita rasakan dengan berkembangnya teknologi ini. Secara umum manfaat yang kita rasakan adalah teknologi mempermudah kehidupan manusia. Teknologi mempermudah kehidupan manusia dari segala bidang, mislanya, komunikasi, sosial, edukasi, dsb. Contoh manfaat yang dapat kita rasakan pada perkembangan teknologi adalah msilanya pada smartphone. Kita tidak perlu repot repot menyentuh layar untuk melakukan browsing, anda tinggal menyebutkan keyword yang anda inginkan dan "tadaaa" hasil pencarian andapun akan muncul. Ada juga, smart tv dimana anda tidak membutuhkan remote untuk mengganti channel. Karena tv tersebut sudah dilengkapi sensor gerakan sehingga anda hanya perlu untuk menggerakan tangan anda, dan masalah remote tv yang sering menghilang secara misterius pun terpecahkan.

Namun, apakah perkembangan teknologi yang semakin pesat ini hanya membawa dampak positif?

Mari kita analisis lebih lanjut dampak negatif yang dapati ditimbulkan teknologi.

Teknologi dapat berdampak negatif jika digunakan berlebihan. Kita semua tahu bahwa hal yang berlebihan itu tidak bagus. Bahkan Allah SWT menekankan bahwa Ia tidak suka sesuatu hal yang berlebihan. Hal ini tentunya juga berlaku dalam penggunaan teknologi. Seperti penggunaan smartphone yang berlebihan akan menyebabkan susah fokus saat belajar.

Selain itu, perkembangan teknolgi yang terlalu canggih di mana teknologi tersebut dapat menggantikan fungsi kerja manusia. Misalnya dibuat sebuah robot untuk melakukan pekerjaan bersih-bersih. Maka tidak diperlukan lagi tenaga kerja seperti office boy atau office girl karena pekerjaan tersebut dapt diganti dengan robot. Hal ini menyebabkan lapangan kerja yang tersedia pun akan menjadi semakin sedikit. Namun Para ahli menyebutkan tidak ada robot/mesin yang benar-benar dapat mendekati manusia, walaupun sudah banyak kini robot yang bisa bekerja menjadi manusia. Hal yang membuat manusia khawatir bahwa robot akan mengambil alih kehidupan manusia adalah pengaruh dari film-film tentang robot. Menurut saya, memang robot/manusia tidak akan bisa benar-benar seperti manusia, tetapi mereka dapat menggantikan posisi manusia. Misalnya, sebuah pabrik makanan yang menge-pack produksinya dengan mesin, tidak lagi menggunakan tenaga kerja manusia. Karena dengan pertimbangan yaitu menggunakan mesin akan lebih cepat dan efisien.

Lalu solusi apa yang dapat kita berikan?

Menurut saya, solusi yang terbaik adalah manusia harus cerdika dalam penggunaan teknologi. Jangan sampai teknologi memperbudak kita. Bukan kita yang memperbudak teknologi. Penggunaan teknologi yang tepat guna dan efisien tentu akansangat membantu kita dalam kehidupan.
Read Comments

Senin, 22 September 2014

Tugas PRD

1. Seorang investor agroindustri di Sumatera ingin membeli lahan perkebunan seluas mungkin dengan ukuran bujursangkar. Modal investasinya adalah 320 juta rupiah. Harga lahan dan pengerjaannya adalah 1 Milyar per hektar. Biaya konstruksi pagar batas lahan adalah 1 juta rupiah per 100 meter. Berapa besar ukuran lahan yang dapat dibeli?
2. Kabel baja vertikal digunakan untuk menyangga bagian jalan dalam sebuah konstruksi jembatan gantung. Salah satu kabel vertikal yang panjangnya 4,00 digunakan untuk menyangga beban 20,0 ton. Akibat beban tersebut, kabel baja bertambah panjang 20,0 cm. Jika beban yang sama disangga oleh kabel baja jenis yang sama dengan panjang 8,00 m. berapa besar pertambahan panjangnya ?
3. Berapa jumlah kios cukur rambut pria (barbershop) di kota Bandung (jumlah penduduk sekitar 2,5 juta jiwa) ?

 Jawab :

1. 1ha = 10.000 m2
kita misalkan bahwa modal untuk membeli lahan adalah x dan modal untuk biaya konstruksi pagar adalah y maka
x + y = 320000000

untuk mencari x
s2 : 10.000 = x : 1.000.000.000
                x = 100.000s2

untuk mencari y
4s : 100 = y : 1.000.000
           y = 40.000s

sehingga
x + y = 320.000.000
100.000s2 + 40.000s = 320.000.000
100.000s2 + 40.000s - 320.000.000 = 0
5s2 + 2s - 16.000 = 0

 maka kita dapatkan s=56,368
jadi tanah yang dapat dibeli investor itu adalah s2 = 3177,35 m2

2. kita dapat mencari  pertambahan panjangnya dengan perbandingan yaitu
0,2 : 4 = x :8
x = 0,4 m = 40 cm

3. Menurut data statistik kependudukan di jawa barat populasi pria adalah 51,1 % dari jumlah penduduk total artinya 51,1% x 2.500.000  = 1277500. Jika dalam seminggu semua pria mencukur maka setiap hari jumlah pria yang mencukur rambut adalah 1277500 : 7 = 182500, dan jika 1 kios cukur rambut dapat menampung sekitar 7 orang maka diperluka 182500 : 72 = 26071,42 atau dapat kita bulatkan menjadi 26071 kios cukur rambut ynag terdapat di kota bandung
Read Comments

Senin, 15 September 2014

Solusi Masalah Kenaikan BBM

Di tengah – tengah bergemingnya masalah krisis energi di tanah air, Bahan Bakar Nabati (BBN) hadir sebagai sebuah solusi tepat dalam menangani masalah tersebut. Biodiesel, bioetanol, biogas dan briket yang akhir – akhir ini mulai ditemukan oleh kaum intelek telah membuka asa dan harapan bagi Indonesia untuk segera bangkit dari masalah krisis energi. Manfaat dari BBN pun ini ternyata cukup menjanjikan untuk masa depan Indonesia kelak. Dengan adanya BBN ini, tidak hanya masalah krisis energi yang teratasi, tetapi juga masalah kemiskinan, keterbatasan bahan baku SDA yang selanjutnya diolah menjadi bahan bakar, efisiensi pemanfaatan sumber daya alam yang kurang bermanfaat menjadi lebih bermanfaat dengan tujuan meningkatkan nilai tambah dan mutunya serta manfaat lainnya yaitu dapat menciptakan generasi penerus yang kristis menghadapi tantangan dunia, kreatif dan inovatif dalam menemukan penemuan – penemuan baru yang berguna bagi Bangsa Indonesia di kemudian hari.
Pada dasarnya, bahan baku utama dari BBN tersebar luas hampir di seluruh wilayah Indonesia karena ntayanya Indonesia kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) yang berlimpah. Dengan demikian, BBN mudah diperoleh dan harganya relatif lebih murah dibandingkan dengan bahan baku BBM. Biodiesel yang fungsinya dapat menggantikan solar sebagai bahan bakar kendaraan bermesin diesel seperti truk angutan berat dapat dibuat dari tanaman jarak pagar, minyak jelantah yang sudah tidak layak pakai, kelapa, sirsak, srikaya, kapuk dan alga.

Lain halnya dengan bioetanol, bahan bakar ini bisanya dicampurkan dengan bahan bakar bensin untuk meningkatkan bilangan oktan seperti zat aditif Methyl Tertiary Buthyl Ether (MTBE) dan Tetra Ethyl Lead (TEL) sehingga dapat meningkatkan efisiensi pembakaran mesin kendaraan dan mengurangi emisi gas buang berbahaya. Bioetanol berbahan dasar jagung, ubi kayu, ubi jalar, sagu, dan tebu. Untuk biogas yang biasanya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, terbuat dari sampah organik seperti kotoran sapi atau kerbau sedangkan briket merupakan bahan bakar padat yang salah satunya dapat dibuat dari batok kelapa atau tempurung kelapa (www.chem-is-try.org). Mengingat mudahnya memperoleh sumber bahan baku utama BBN, pemerintah tidak lantas diam saja menunggu panen kemudian memetik tanpa adanya upaya pengembangan tanaman dan ternak yang berpotensi menghasilkan sumber energi tersebut. Melainkan perlu adanya suatu program budidaya tanaman penghasil biodiesel, bioetanol dan briket serta pemeliharaan hewan – hewan ternak penghasil biogas.
Dalam memenuhi program tersebut, tentu saja memerlukan peranan dari masyarakat kecil seperti para petani. Hal ini disamping membantu pemerintah, juga membantu meningkatkan taraf hidup para petani yang selama ini pendapatannya tidak seberapa besar. Dengan bekerja mengolah lahan seluas beberapa hektar bersama pemerintah, dimungkinkan pendapatan mereka bertambah ketimbang pendapatan yang dihasikan dari penjualan hasil panen mereka sebelumnya yang diperoleh dengan susah payah.
Pemanfaatan BBN sebagai sumber energi alternatif masa depan mendatangkan sisi positif di mata masyarakat yang tidak peduli dengan sampah – sampah yang acap kali mereka temui sepanjang jalan. Setidaknya dengan adanya BBN ini, masyarakat berpikir dua kali untuk mengacuhkan sampah – sampah tersebut yang kenyataannya dapat mendatangkan keuntungan bagi mereka. Selama ini, mungkin mereka membiarkan sampah – sampah organik seperti sampah sayuran, limbah tahu dan sebagainya berserakan dimana – mana. Tetapi setelah tahu bahwa sampah tersebut dapat diolah menjadi bioetanol dan biogas serta meningkatkan nilai manfaatnya dari sesuatu yang kurang berguna menjadi sesuatu yang lebih berguna, sehingga tumbullah kepedulian di dalam diri mereka. Dengan demikian, jelaslah bahwa BBN juga akan mencetak masyarakat Indonesia yang kreatif dan inovatif dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya.
Menilik pada potensi negara Indonesia yang besar terutama untuk ketersediaan bahan baku, sudah sepantasnya negara Indonesia berani menunjukkan potensinya kepada dunia sebagai negara penghasil bioenergi dunia. Berbagai tantangan kedepannya dalam pengembangan bioenergi ini, terutama pada aspek modal, pengembangan teknologi, permasalahan hambatan sosial, dan keterbatasan pasar dan penguna sudah seharusnya menjadi tanggung jawab bersama pemerintah, masyarakat, kaum intelek dan pihak-pihak terkait untuk mencari solusinya. Diharapkan dalam 100 tahun ke depan, Indonesia dapat menjadi jawara dunia dalam bidang energi. Dalam mencapai harapan tersebut, harus disadari bahwa keberhasilan tidak datang dengan sendirinya, tetapi merupakan suatu hasil kerja keras dari semua pihak.
 (sumber:http://www.sssgindonesia.org/in/news/detail/bahan-bakar-nabati-bbn-sebagai-solusi-menghadapi-krisis-energi)

Analisis:
Untuk mengatasi masalah kenaikan BBM nih memang tidak bisa hanya sekedar menaikkan harga bbm atau dengan melakukan subsidi BBM tetapi juga harus mencari suatu alternatif baru. Bahan bakar dari nabati ini adalah suatu inovasi yang patut dikembangkan. Bahan bakar nabati ini tentunya menjadi suatu solusi yang sangat "mencerahkan". Karena tentunya dengan bahan bakar dari nabati ini tidak akan menyebabkan kelangkaan bahan bakar karena bahan bakar ini akan dapat diperbaharui. Jika kita lihat dari segi kode etik seorang engineer bahan bakar yang diciptakan ini sudah mengikuti kode etik yaitu menciptakan sesuatu yang mementingkan kesehatan, keselamatan, dan kemahaslatan manusia karena dengan menggunakan BBN ini akan mengurangi emisi gas buangan berbahaya. Selain itu dengan penggunaan BBN ini akan meningkatkan taraf hidup msayarakat Indonesia karena banyaknya masyarakat Indonesia yang bekerja pada bidang pertanian.

Permasalahan yang mungkin terjadi:
Untuk mengatasi BBM yang semakin langka ini maka pemerintah semakin terpacu untuk membentuk BBN sehingga terjadi penebangan secara besar-besaran untuk memenuhi kebutuhan pembuatan BBN.

Ethical Decision Matrix:
Read Comments

Senin, 01 September 2014

BBM langka? Kurangi penggunaannya!

Masalah bbm yang langka di Indonesia memang menjadi masalah yang sepertinya tidak ada penyelesaiannya. Kelangkaan ini disebabkan karena pmerintah kurang tepat dlam menargetkan pasokan BBM bersubsidi. Hal yang terbilang cukup lucu karena Indonesia termasuk eksportir minyak mentah namun, di dalam negeri sendiri masalah bahan bakar minyak menjadi masalah yang sangat meresahkan banyak orang. Indonesia juga negara yang menjual BBM dengan harga murah karena sudah disubsidi oleh pemerintah. Walaupun Indonesia termasuk negara yang menjual minyaknya dengan harga yang sangat murah tapi tetap saja masyarakat indonesia masih merasa harga tersebut cukup memberatkan mereka. Bahkan hanya dengan isu pemerintah akan menaikkan harga bbm saja, para masyarakat dan mahasiswa langsung gencar melaksanakan demo di mana-mana. Masalah bbm memang pelik, karena kenaikan harga bbm akan berdampak sangat luas seperti meningkatnya harga bahan makanan karena untuk distribusi tentunya akan membutuhkan biaya lebih, naiknya ongkos transportasi umum, dan masih banyak lagi jika ditelusuri satu per satu. 

Tapi terkadang, banyak masyarakat Indonesia yang "memiskin-miskinkan" dirinya sendiri. Jika kita lihat di SPBU banyak mobil-mobil keluaran terbaru dan masih berpelat putih yang mengantri di bagian BBM bersubsidi. Tidak mungkin mereka tidak mampu membeli BBM Non Subsidi. Mampu membeli mobil mewah tentu mereka juga harusnya mampu untuk membayar uang-uang yang harus dikeluarkan untuk biaya kedepannya seperti pajak, perawatan mobil, dan bahan bakarnya.
credits : kompas.com
Permasalahan BBM seperti ini tentunya tidak akan selesai hanya dengan menaikkan harga BBM bersubsidi apalagi membatasi BBM bersubsidi. Karena dengan pembatasan BBM bersubsidi harus memerlukan penjagaan yang ketat di tiap-tiap SPBU untuk memerika apakah orang tersebut memang layak mendapatkan subsidi BBM tersebut. Dan jika dengan menaikkan harga BBM maka akan banyak masyarakat menengah ke bawah yang akan tersakiti dengan kenaikan harga BBM ini. Jika pemerintah ingin menaikkan harga BBM tentu harus diikuti dengan peningkatkan pendapatan masyarakat. Hal ini tentu bukan hal yang mudah untuk dilakukan karena akan sangat banyak hal yang perlu dibenahi dan memerlukan waktu yang lama.

Maka dari itu kita harus membuat suatu inovasi. Sudah ada beberapa inovasi yang dikembangkan untuk menggantikan bahan bakar minyak ini yaitu bahan bakar alternatif seperti alkohol, listrik, bahkan tenaga surya. Sedang gencar pula dikembangkan mobil yang menggunakan listrik. Selain mencari bahan bakar alternatif lain kita bisa saja membuat sebuah kendaraan dengan mesin yang tidak memerlukan bahan bakar yang banyak. Suatu mesin yang dengan hanya mengisi misalnya 5 sendok teh bensin, motor sudah bisa dikendarakan untuk perjalan berpuluh-puluh kilometer. Bandingkan dengan motor pada umumnya yang harus diisi hingga 3 liter atau lebih untuk terisi penuh dan cukup untuk dibawa berpuluh-puluh kilometer.

Bayangkan saja berapa banyak BBM yang bisa dihemat jika diciptakan sebuah kendaraan seperti itu. Tentu bbm subsidi tidak akan cepat habis dan pemerintah tidak perlu mensubsidi bbm terlalu besar.
Read Comments